1.
Pendahuluan
Latar Belakang
Salah satu komponen standar nasional
pendidikan adalah standar penilaian. Penilaian pendidikan merupakan amanat
undang-undang yang mutlak dilakukan di satuan pendidikan. Dalam undang-undang
Nomor 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional , pada Bab XVI pasal 57,
58,dan 59 tentang evaluasi disebutkan bahwa dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan
bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh,
transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional
pendidikan. Kegaitan evaluasi tersebut dapat dilaksanakan secara baik bila
dilakukan secara professional dan melembaga. Evaluasi pendidikan dilaksanakan
oleh guru, sekolah, dan pemerintah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 22 ayat (1) menyatakan penilaian
hasil pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menggunakan
berbagai teknik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek,
dan penugasan perorang atau kelompok.
Dalam peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan
bahwa penilaian sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencangkup: penilaian autentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulang
tengah semester, ulangan akhir semester. Penilaian yang dilakukan oleh satuan
pendidikan mencangkup ujian tingkat kompetensi (UTK) dan ujian
sekolah/madrasah. Hal ini juga di jelaskan dalam peraturan menteri pendidikan
dan kebudayaan nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menyatakan bahwa
penilaian autentik mencangkup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke
lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk
kerja, serta penilaian diri.
Untuk memperoleh hasil yang optimal tentang
hasil yang diperoleh peserta didik maka sebagai seorang tenaga pendidik maka
guru dalam melaksanakan penilain memanfaatkan semua teknik penilaian sesuai
dengan situasi dan kondisi. Oleh karena itu seharusnya guru menguasai bagaimana
melaksanakan semua teknik penilaian..
Teknik penilaian portofolio ini sangat berguna
selama proses pembelajaran karena dari hasil penilaian dengan menggunakan
teknik penilaian portofolio ini kita dapat melihat sampai sejauh mana seorang
peserta didik dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu maka penulis ingin
mencoba menguraikan bagaimana mengimplementasikan teknik penilaian portofolio
yang baik dan benar dalam kelas.
2. PEMBAHASAN
A. Pengertian Portofolio
Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah
kumpulan hasil karya seorang peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas
kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru,
sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi
yang ditentukan dalam kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan karya seorang
peserta didik disebut portofolio. Portofolio dalam arti ini, dapat digunakan
sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian,
untuk menilai kompetensi peserta didik, atau menilai hasil belajar peserta
didik. Portofolio demikian di sebut juga‘portofolio untuk
penilaian’atau‘portofolio penilaian’.
Sebagai instrumen penilaian, portofolio
difokuskan pada dokumen tentang kerja peserta didik yang produktif,
yaitu‘bukti’tentang apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik, bukan apa yang
tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh peserta didik. Bagi guru,
portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan peserta didik
dalam belajarnya: cara berpikirnya, pemahamannya atas pelajaran yang
bersangkutan, kemampuannya mengungkapkan gagasan-gagasannya, sikapnya terhadap
mata pelajaran yang bersangkutan, dan sebagainya. Portofolio penilaian bukan
sekedar kumpulan hasil kerja peserta didik, melainkan kumpulan hasil peserta
didik dari kerja yang sengaja diperbuat peserta didik untuk menunjukkan bukti
tentang kompetensi, pemahaman, dan capaian peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui
oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan
pembelajaran, atau peningkatan belajar peserta didik.
Portofolio peserta didik untuk penilaian
merupakan kumpulan produksi peserta didik, yang berisi berbagai jenis karya
seorang peserta didik, misalnya: 1. Hasil proyek, penyelidikan, atau
praktik peserta didik, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan
tertulis. 2. Gambar atau laporan hasil pengamatan peserta didik, dalam rangka
melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan 3. Analisis situasi
yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan 4.
Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang
bersangkutan 5. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara
konsep-konsep dalam mata pelajaran atau antarmata-pelajaran 6. Penyelesaian
soal-soal terbuka 7. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan
cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang
berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya 8. Laporan kerja kelompok 9.
Hasil kerja peserta didik yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video,
alat rekam audio, dan komputer. 10.Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan
yang pernah diterima oleh peserta didik yang bersangkutan. 11.Hasil karya dalam
mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugas-kan oleh guru (atas
pilihan peserta didik sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan) 12.Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan peserta didik
terhadap mata pelajaran yang bersangkutan 13.Cerita tentang usaha peserta didik
sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam
mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan. 14.Laporan tentang sikap peserta
didik terhadap pelajaran
B. Manfaat dan
Karakteristik Penilaian Portofolio
Adapun manfaat penilaian portofolio
diantaranya adalah:
1.
Penilaian portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang
perkembangan kemampuan peserta didik
2.
Penilaian portofolio merupakan penilaian yang autentik
3.
Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat
mendorong peserta didik pada pencapaian hasil yang lebih baik dan dapat belajar
secara optimal tanpa merasa tertekan.
4.
Penialian portofio dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik.
C. Karakteristik portofolio
1. Merupakan hasil karya
peserta didik yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus
menerus (kontinu) dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran
2. Mengukur setiap
prestasi peserta didik secara individual dan menyadar perbedaan diantara
peserta didik
3. Merupakan suatu
pendekatan kerjasama
4. Mempunyai tujuan untuk
menilai diri sendiri
5. Memperbaiki dan
mengupayakan prestasi
Penilaian portofolio memiliki
kelebihan, diantaranya
1. Penilaian protofolio
dapat menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh
2. Penilaian portofolio
dapat menjamin akuntabilitas
3. Penilaian portofolio
merupakan penilaian yang bersifat individual
4. Penilaian portofolio
merupakan penilaian yang terbuka
5. Penilaian portofolio
bersifat self-evaluarion
Kelemahan penilaian portopolio diantaranya:
1. Penilaian portofolio memerlukan waktu dan kerja keras
2. Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang
3. Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar
4. Penilaian portofolio memerlukan sistem pembelajaran
D. Prosedur Pelaksanaan Portofolio
Agar terarah, pengunaan portofolio harus
dilakukan dengan perencanaan yang sistematis, melalui enam langkah di bawah
ini.
1.
Menentukan maksud atau fokus portfolio
Hal ini dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a.
Mengapa saya (guru) memerlukan portofolio peserta didik?
b.
Sasaran belajar apa atau tujuan kurikuler apa yang
ketercapaiannya hendak dinilai dengan portofolio ini?
c.
Apakah penilaian dengan portofolio lebih cocok untuk menilai
belajar atau tujuan kurikuler tersebut daripada dengan penilaian alternative
yang lain?
d.
Apakah portofolio itu harus difokuskan pada karya terbaik, atau
pertumbuhan (perkembangan) belajar, atau keduanya?
e.
Portofolio itu akan digunakan sebagai komponen penilaian
formatif ataukah untuk penilaian sumatif, atau keduanya?
f.
Siapakah yang menentukan isi portofolio: guru saja, guru dan
peserta didik, atau pihak lain (misalnya peserta didik, orang tua, dan guru)?
2.
Menentukan aspek isi yang dinilai
Hal ini dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a.
Apakah saya (guru) akan menilai hanya karya terbaik peserta
didik, ataukah akan menilai perkembamgannya peserta didik?
b.
Pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa, yang menjadi aspek
utama untuk dinilai?
3.
Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi portofolio.
Hal ini dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a.
Jenis isi apa (karya cipta peserta didik ataukah catatan laporan
kegiatan peserta didik yang harus ada untuk mendapat nilai
b.
Apa yang harus ada dalam‘DaftarIsi’portofolio,atau apa garis
besar isi portofolio, yang harus terdapat dalam portofolio?
c.
Bagaimana definisi tiap-tiap kategori atau jenis satuan isi
portofolio?
4.
Menentukan penggunaan portfolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a.
Berapa lama setiap hari peserta didik diharapkan mengerjakan
tugas membuat portofolio itu? (Misalnya 15 menit setiap hari)
b.
Bagaimana kaitan antara portofolio itu dan pembelajaran
sehari-hari?
c.
Siapa yang menentukan jenis isi portofolio itu? (Guru sendiri,
guru dan peserta didik, atau peserta didik sendiri?)
d.
Kapan portofolio itu akan dicermati untuk dinilai?
e.
Bagaimana pembobotan nilai portofolio dan komponen penilaian
lain, dalam rangka penentuan nilai akhir semester (penentuan nilai rapor)?
f.
Apakah guru akan mendiskusikan isi portofolio itu dengan peserta
didik yang bersangkutan?
g.
Apakah portofolio itu akan ditunjukkan pula kepada orang tua
peserta didik,kepala sekolah, guru lain, atau peserta didik lain?
5.
Menentukan cara menilai portofolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakah penskoran
portofolio akan dilakukan dengan dua macam rubric (pedoman) penskoran, yaitu
rubrik umum dan rubrik khusus?
b. Apakah rubrik
penskoran untuk setiap jenis isi portofolio itu sudah ada?
c. Apakah penilaian
portofolio akan dikerjakan oleh guru sendiri, ataukah oleh guru bersama peserta
didik yang bersangkutan?
6.
Menentukan bentuk atau penggunaan rubrik
Hal ini dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
·
Apakah nilai portfolio akan dinyatakan sebagai satu skor saja?
Perlu diperhatikan bahwa isi portofolio
dapat sangat bervariasi. Oleh karena itu, guru harus mengarahkan peserta didik
agar portofolio yang dibuat oleh peserta didik sesuai dengan tujuaan
pembelajaran. Guru sebaiknya menentukan apa yang harus ada di dalam portofolio
dan apa yang boleh ada di dalam portofolio; meskipun produk yang istimewa di
luar yang ditentukan itu tentu diizinkan untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
Penggunaan portofolio juga memberikan kesempatan kepada guru untuk memperluas
wawasan, dan memahami peserta didiknya. Dalam rangka itu, sebaiknya portofolio
dibahas dengan sesama guru, kepala sekolah, dan dengan orang tua peserta didik.
E. Pemilihan Isi
Portofolio
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan isi portofolio, misalnya: siapa yang memilih, bagaimana
memilih, bagaimana melibatkan peserta didik, bagaimana peranan guru, bagaimana
kriteria eksternal, kapan harus dipilih, apa yang perlu dilakukan oleh guru
terhadap setiap isi.
a.
Siapa yang memilih?
Pihak yang memilih ditentukan oleh tujuan.
Apabila tujuan portofolio lebih pada pemberian kesempatan kepada peserta didik
untuk merefleksikan belajarnya, maka peserta didik harus diberi kesempatan juga
untuk ikut memilih calon isi portofolio. Akan tetapi, apabila portofolio lebih
ditekankan pada usaha guru untuk menilai dan memperbaiki pembelajarannya, guru
harus menentukan apa saja yang harus disajikan dalam portofolio.
b.
Bagaimana cara memilih?
Ada beberapa cara menentukan butir-butir yang
perlu disajikan dalam portofolio. Guru dan peserta didik perlu bekerja sama
untuk menentukan butir-butir itu. Dan setelah ada kesepakatan, perlu dibuat
daftar kategori atau pedoman tertulis.
c.
Bagaimana cara melibatkan peserta didik?
Peserta didik perlu menjelaskan secara
tertulis, mengapa suatu butir atau topik perlu disajikan dalam portofolio
masing-masing. Bila perlu, peserta didik dan guru dapat melakukan diskusi
tentang hal tersebut.
d.
Bagaimana peranan guru?
Di samping membantu peserta didik, guru perlu
mengambil sampel isi portofolio, terutama dalam rangka memahami cara-cara
peserta didik berpikir, bekerja, bekerja sama dalam kelompok, dan bagaimana
pemahaman peserta didik atas materi tertentu berkembang.
e.
Bagaimana kriteria eksternal?
Guru atau pihak lain yang menugasi peserta
didik membuat portofolio dapat menggunakan kriteria tertentu untuk mengetahui
cara-cara peserta didik‘mendekati’ masalah atau perkara tertentu. Dalam hal
demikian, guru dapat mendiskusikan kriteria itu dengan sesama guru atau dengan
pihak luar tersebut.
f.
Kapan harus dipilih?
Waktu kapan butir-butir dipilih untuk
dimasukkan ke dalam portofolio tergantung kepada tujuan. Apabila hasil yang
menjadi tujuan, maka hasil kerja terbaik saja, atau hasil kerja terakhir saja
yang perlu dimasukkan ke dalam portofolio. Akan tetapi, kalau kemajuan peserta
didik lebih dipentingkan, maka portofolio harus berisi bukti-bukti tentang
perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik atau perkembangan sikap
peserta didik. Apa yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi? Selain
menilai guru sebaiknya memberikan komentar pada setiap butir isi portofolio,
baik yang berupa saran pningkatan belajar, maupun yang berupa pujian atas
prestasi peserta didik yang bersangkutan.
F. Menilai Portofolio
Untuk menilai portofolio harus lebih dulu
tersedia rubrik (pedoman terperinci) penilaian. Penilaian portofolio hendaknya
tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan peserta didik dalam memperoleh
jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses
berpikir peserta didik yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Salah
satu cara penilaian portofolio, atau pembuatan rubrik, adalah cara dengan
menggunakan kriteria berikut.
1.
Bukti terjadinya proses berpikir.
·
Apakah peserta didik telah menyusun dengan rapi satuan-satuan
isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
·
Apakah peserta didik telah berusaha membuat dugaan, menjelajah,
menganalisis, mencari pola, dsb?
·
Apakah peserta didik telah menggunakan materi konkret atau
gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil
penyelidikannya?
·
Apakah peserta didik telah menggunakan alat bantu lain dalam
pemecahan masalah atau penyelidikannya?
2.
Mutu kegiatan atau penyelidikan
·
Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh peserta didik yang
dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman peserta
didik tentang konsep aatau kaidah tertentu?
·
Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan
peserta didik dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
·
Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap peserta
didik terhadap pelajaran yang bersangkutan?
·
Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa
subpokok bahasan?
·
3.
Keragaman pendekatan
·
Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa peserta didik
menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
Apakah ada petunjuk
yang kuat atau bukti bahwa peserta didik melakukan berbagai macam kegiatan atau
penyelidikan?
eeeeeee G. Perencanaan Portofolio oleh Guru
Untuk menugasi peserta didik membuat
portofolio, guru perlu membuat persiapan sebagai berikut.
1.
Menentukan maksud portofolio: Tentukan apakah portofolio
tugaskan itu untuk penilaian karya terbaik atau untuk penilaian kemajuan atau
perkembangan kompetensi peserta didik.
2.
Menyesuaikan tugas dengan kurikulum: Agar efektif, tugas kinerja
untuk portofolio harus sesuai dengan tujuan yang ditentukan di dalam kurikulum.
3.
Menentukan indikasi: Guru harus menentukan butir-butir apa yang
harus terdapat di dalam portofolio, meskipun butir lain tidak dilarang untuk
dimasukkan jika peserta didik berpendapat bahwa tambahan butir itu dapat
memberikan tambahan petunjuk tentang kompetensi peserta didik.
4.
Menentukan format portofolio: Guru harus menentukan format
portofolio agar kumpulan karya peserta didik sistematis dan tidak sulit untuk
dinilai.
5.
Pembatasan kuantitas: Agar tidak memberikan beban yang sangat
berat bagi guru, maka“panjang”portofolio perlu dibatasi.
6.
Menentukan rubrik: Sebelum portofolio mulai dibuat oleh peserta
didik, guru harus sudah membuat atau mempunyai rubrik (pedoan penskoran)
portofolio.
H. Contoh
Tugas Portofolio
Berikut adalah contoh tugas dari guru kepada
peserta didik untuk membuat portofolio
1.
Contoh tugas untuk membuat portofolio“karya terbaik”.
Kumpulkan dalam satu bendel, karya tulis kamu,
untuk menunjukkan karya terbaik kamu dalam pembuatan puisi, laporan kunjungan
ke objek wisata, artikel dalam majalah dinding. Jelaskan mengapa masing-masing
merupakan karya terbaik.
a.
Contoh tugas untuk membuat portofolio perkembangan atau kemajuan
belajar. a.Tuliskanlah uraian tentang kemajuan kemampuanmu
menulis cerita/makalah/ laporan (salah satu), selama satu semester terakhir,
dengan menceriterakan cara menulis draft awal, cara memperbaiki draft itu,
kritikmu atas drafta awalmu, dan penilaianmu atas kemajuan atau perkembangan
kemampuanmu itu.
b. Tuliskanlah pengalamanmu
belajar matematika selama satu semester terakhir, meliputi hal-hal yang tidak
menarik dan hal-hal yang menarik, serta pengetahuan kamu tentang kegunaan
matematika dalam kehidupan atau dalam hal-hal lain.
KESIMPULAN
Penilaian portofolio pada dasarnya adalah
menilai karya-karya peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
Semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan diakhir satu unit
program pembelajaran diberikan penilaian. Dalam menilai dilakukan diskusi
antara peserta didik dan guru menentukan skornya.
portofolio terdapat kelebihan, diantaranya
adalah dapat menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh, dan dapat
menjamin akuntabilitas. Adapun kelemahannya adalah memerlukan waktu dan kerja
keras, memerlukan perubahan cara pandang, serta memerlukan gaya belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dasim Budimansyah. (2002). Model
pembelajaran dan penilaian berbasisportofolio. Bandung: Genesindo.
Mumme, J.
(1991). Portfolio assessment in mathematics. Santa Barbara,
CA: California Mathematics Project, University of California at Santa Barbara.
Nitko, A.J.
(1995). Educational assessment of students (2nd
ed.).Englewood Cliffs, NJ: Merrill.
Puckett, M.B. &
Black, J.K. (1994). Authentic assessment of the young child. New
York: Macmillan College.
Stenmark, J.K.
(1989). Assessment alternatives in mathematics: Anoverview of
assessment techniques that promote learning. Berkeley, CA: EQUALS,
University of California at Berkeley.
Susy Indreswari &
Irmina Reniarti. (2002). Kami bangsa Indonesia. Jakarta:
Center for Civic Education.
a